KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan
http://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/kuriositas
<p><strong>Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan</strong><br><strong>Journal Title </strong> : Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan<br><strong>ISSN </strong> : e-ISSN 2541-6480 ISSN 1979-5572<br><strong>Editor in Chief</strong> : Islamul Haq<br><strong>Managing Editor</strong> : Mahyuddin<br><strong>Publisher </strong> : LP2M IAIN Parepare<br><strong>Frequency </strong> : 2 issues per year (June and December)<br><strong>Citation Analysis </strong>: Index Copernicus| Sinta | Google Scholar<br>Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan is a scientific journal focuses on Islam, Education, Culture and Moslem Societies issues. It was firstly published at 2008 by IAIN Parepare (formerly STAIN Parepare) and available online since 2016. We invite Scholars, Writers, Teachers and Students to publish their original research paper, twice a year, in June and December. Each volume focus on specific theme to meet distinct and relevant topics. Our journal has been accredited by Arjuna Ristekdikti since August 2019 The articles of this journal are published bi-annually; June and December.</p> <p>e-ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1476947978&1&&" target="_blank" rel="noopener">2541-6480</a> ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1325396420&1&&" target="_blank" rel="noopener">1979-5572</a></p>LPPM IAIN Parepareen-USKURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan1979-5572<p align="justify"><strong>Copyright without Restrictions</strong></p> <p align="justify">The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.</p> <p align="justify">The submitted papers are assumed to contain no proprietary material unprotected by patent or patent application; responsibility for technical content and for protection of proprietary material rests solely with the author(s) and their organizations and is not the responsibility of the Kuriositas or its Editorial Staff. The main (first/corresponding) author is responsible for ensuring that the article has been seen and approved by all the other authors. It is the responsibility of the author to obtain all necessary copyright release permissions for the use of any copyrighted materials in the manuscript prior to the submission.</p>Analisis Konsep Moderasi Beragama menurut Pimpinan Majelis Lintas Agama di Jakarta
http://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/kuriositas/article/view/7722
<p>Moderasi Beragama yang dicetuskan oleh Kementrian Agama diharapkan mampu menjadi solusi terhadap tantangan keberagaman. Namun, moderasi beragama memiliki titik berat pada penempatan agama yang tentu didalamnya ada tokoh lintas agama sebagai <em>agent</em>. Sementara itu, tokoh agama yang sejatinya kerap menyentuh dinamika masyarakat atau istilah yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah ummat kerap hanya dijadikan perpanjangan tangan dalam meneruskan kebijakan terkait moderasi beragama. Peran para tokoh agama atau dalam tulisan ini digunakan istilah tokoh lintas agama menjadi penting untuk dapat digunakan pemikirannya yang berkaitan dengan moderasi Beragama. Maka, penelitian ini mencoba mengeksplorasi analisis terkait dengan pemahaman para tokoh lintas agama tentang moderasi Beragama. Menggunakan Metode analisis fenomenologi, penelitian ini diharapkan mampu menguak sisi lain moderasi Beragama melalui pandangan tokoh lintas agama yang dianalisa. Metode ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang makna subjektif yang diberikan oleh individu terhadap fenomena yang mereka alami Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam Terhadap pimpinan majelis keagamaan seperti MUI, PGI, KAJ, PHDI, WALUBI dan MATAKIN. Hasil penelitian menyebutkan bahwa moderasi Beragama dalam hal pemahaman perlu untuk diteruskan kepada masyarakat sebagai materi dakwah yang harus terus menerus disampaikan. Temuan berikutnya menyebut bahwa diatas pemahaman, moderasi Beragama juga perlu dilaksanakan dengan sikap toleran diantara ummat yang dimaknai sebagai sikap pembiaran terhadap ummat lain untuk melakukan ritual keagamannya masing-masing. Temuan ketiga dalam penelitian ini yaitu yang berikaitan dengan pemberian fasilitas keagamaan utamanya bagi pemeluk agama serta kepercayaan minoritas di Jakarta. Pemberian fasilitas yang dimaksud dikhususkan kepada komunitas atau kelompok keagamaan yang dirasa memiliki kesulitan dalam hal fasilitas beribadah ditempatnya masing-masing.</p>Nanda KhairiyahMuh. Bukhari
Copyright (c) 2024 MUH BUKHAR
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-012024-01-0117111610.35905/kur.v17i1.7722