Main Article Content
Abstract
Secara umum bisa dikatakan bahwasanya kegiatan menafsirkan Alquran bagi Hamka tidak sekedar berusaha mencari maksud teks, akan tetapi lebih dari itu. Manafsirkan Alquran bagi Hamka berarti memfungsikan teks supaya mempunyai arti dan bermakna serta dapat dikomunikasikan dengan konteks kekinian. Dalam hal ini Hamka mencoba untuk memasuki horison masa lalu dimana ayat-ayat Alquran turun untuk kemudian mengartikulasikannya dengan horison masa kini.
Kondisi dimana pada masa Hamka hadir merupakan kondisi yang memprihatinkan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi Umat Islam Indonesi, sehingga kehadiran Tafsir al-Azhar tak lepas dari kondisi tersebut, yakni sebagai motivasi dalam menyelamatkan umat Islam dari keterbelakangan dan juga menyelamatkan dari rongrongan golongan pembenci Islam di samping sebagai rasa terima kasih kepad al-Azhar University.
Kitab tafsir al-Azhar dapat dikatakan sebagai kategori kitab tafsir al-Adab al-Ijtima’I di mana ciri khasnya adalah berupaya merumuskan Alquran agar bisa dipakai sebagai pedoman praktis dalam kehidupan umat Islam, sehingga tidak heran aspek kontekstualitas sering kita dapatkan dalam kitab tafsir tersebut.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. (1999). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
- Faiz, F. (2002). Hermeneutika Qurani: Antara Teks, Konteks dan Kontekstualitas. Yogyakarta: Qalam.
- Hamka. (1974). Kenang-Kenangan Hidup. Jakarta: Bulan Bintang.
- Hamka. (1981). Tafsir al-Azhar Juz I. Jakarta: Yayasan Nurul Islam.
- Hamka. (1986). Lembaga Hidup. Jakarta: Pustaka Panjimas.
- Hamka, R. (1983). Pribadi dan Martabat Buya Prof. Dr.Hamka. Jakarta: Pustaka Panjimas.
- Mulkan, A. M. (1994). Masalah-masalah Theologi dan fighi dalam Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: Sipiess.
- Noer, D. (1982). Gerakan Moder Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES.
- Noer, D. (2000). Partai Islam di Pentas Nasional: Kisah dan Analisis Perkembangan Politik Indonesia 1945-1965. Bandung: Mizan.
- Scherer, S. P. (1985). Keselarasan dan Kejanggalan Pemikiran-pemikiran Priyayi Nasional Jawa Abad XX. Jakarta: Sinar Harapan.
- Yayasan Nurul Islam. (1979). Kenang-kenangan 70 Tahun Buya Hamka. Jakarta: Yayasan Nurul Islam.
References
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. (1999). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
Faiz, F. (2002). Hermeneutika Qurani: Antara Teks, Konteks dan Kontekstualitas. Yogyakarta: Qalam.
Hamka. (1974). Kenang-Kenangan Hidup. Jakarta: Bulan Bintang.
Hamka. (1981). Tafsir al-Azhar Juz I. Jakarta: Yayasan Nurul Islam.
Hamka. (1986). Lembaga Hidup. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Hamka, R. (1983). Pribadi dan Martabat Buya Prof. Dr.Hamka. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Mulkan, A. M. (1994). Masalah-masalah Theologi dan fighi dalam Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: Sipiess.
Noer, D. (1982). Gerakan Moder Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES.
Noer, D. (2000). Partai Islam di Pentas Nasional: Kisah dan Analisis Perkembangan Politik Indonesia 1945-1965. Bandung: Mizan.
Scherer, S. P. (1985). Keselarasan dan Kejanggalan Pemikiran-pemikiran Priyayi Nasional Jawa Abad XX. Jakarta: Sinar Harapan.
Yayasan Nurul Islam. (1979). Kenang-kenangan 70 Tahun Buya Hamka. Jakarta: Yayasan Nurul Islam.